Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development
KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN

Yogi Iskandar

9/18/2016

A.     Konsep Dasar Inovasi  Pendidikan 1.       Pengertian Inovasi Pendidikan Inovasi pendidikan diambil dari dua kata yakni I...

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN





A.    Konsep Dasar Inovasi  Pendidikan
1.      Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan diambil dari dua kata yakni Inovasi “innovation” sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan dan Pendidikan. Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Sedangkan pendidikan suatu sistem. Amabile et al. (1996) mendefinisikan inovasi yang hubungannya dengan kreativitas adalah:Inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan  atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi). Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia.
Prof. Dr. Anna Poejiadi (2001) memberikan penjelasan: Secara harfiah to discover berarti membuka tutup. Artinya sebelum dibuka tutupnya, sesuatu yang ada di dalamnya belum diketahui orang. Inovasi diartikan penemuan dimaknai sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik berupa discovery maupun invensi untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah tertentu. Dalam inovasi tercakup discovery dan invensi.
(S.  Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996).  Inovasi kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan.  Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa inggris “discovery” dan “invention”.  Ada juga yang mengaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan. “Discovery”, “invention”, dan “innovation” dalam bahasa Indonesia dapat diartikan “penemuan”, maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti “ditemukannya sesuatu yang baru” baik sebenarnya barang itu sudah ada lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada.  Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.  Inovasi dapat menggunakan diskoveri atau invensi.
Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.  Misalnya penemuan benua Amerika.  Invensi (invention)  adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia.  Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.  Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastic, mode pakaian, dan sebagainya.  Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri.  Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Santoso S. Hamijoyo dalam Cece Wijaya dkk (1992 : 6) menjabarkan bahwa kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru adalah sifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya. Kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali dalam bidang yang mendapat inovasi. Menurut Regis Cabral (1998, 2003) bahwa Inovasi adalah elemen baru yang diperkenalkan dalam jaringan yang dapat mengubah, meskipun hanya sesaat, baik harganya, pelakunya, elemen-nya atau simpul dalam jaringan.
Kita berada di tengah-tengah samudera hasil inovasi. Ada inovasi: pengetahuan, teknologi, ICT, ekonomi, pendidikan, sosial, dsb. Inovasi dapat dikelompokkan pula atas inovasi besar dan inovasi kecil-kecil namun sangat banyak. Inovasi itu tidak harus mahal. Inovasi itu dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja. Kalau leluhur kita tidak inovatif, kita semuanya akan tetap tinggal di gua-gua, dalam kegelapan, tanpa busana.
Inovasi dapat menjadi positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang baru yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan pelanggan enggan untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak cita rasa dan kepercayaan pelanggan hilang.
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.  Dari defenisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut:
1.      “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.  Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
2.      “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.  Jadi, bukan semata-mata penjumlahan atau penambahan unsur-unsur setiap komponen.
3.      “Hal” yang dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan.  Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah idea tau rangkaian ide.
4.      “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran pendidik dewasa ini.  Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran (teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering).  Sering digunakannya kata-kata dan dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi pendidikan dan kebijaksanaan serta strategi untuk melaksanakannya, membuktikan adanya anggapan yang kuat bahwa inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi perseorangan belaka.
5.      “Meningkatkan kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan saran, termasuk struktur dan prosedur organisasi.  Pendeknya keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
6.       “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan.  Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan efektifitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat, dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.
Secara sosial bahwa kehidupan manusia selalu berkembang dan penuh dengan pembaharuan oleh karena itu sudah selayakanya pendidikan pun melaksanakan pembahatuan. Bentuk pembaharuan yang harus dilakukan dalam pendidikan meliputi:
1.      Pembinaan personalia.   Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem social  tertentu menentukan personil (orang) sebagai komponen sistem.  Inovasi yang sesuai dengan komponen personil misalnya:  peningkatan mutu guru, system kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan sebagainya.
2.      Banyak personil dan wilayah kerja.  Sistem sosial tertentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia yang terikat dalam sistem serta dimana wilayah kerjanya.  Inovasi pendidikan yang sesuai misalnya:  berapa ratio guru siswa pada satu sekolah
3.      Fasilitas fisik.  Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan.  Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya:  perubahan bentuk tempat duduk, perubahan pengaturan dinding ruangan, dan sebagainya.
4.      Penggunaan waktu.  Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu.  Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:  pengaturan waktu belajar.
5.      Perumusan tujuan.  Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas.  Inovasi yang sesuai dengan komponen ini misalnya:  perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional, dan sebagainya.
6.      Prosedur.  Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan.  Inovasi pendidikan yang relevan dengan kompenen ini misalnya:  penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
7.      Peran yang diperlukan.  Dalam system social termasuk system pendidikan diperlukan kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya persiapan tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya:  peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
8.      Wawasan dan perasaan.  Dalam interaksi social biasanya berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.  Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya:  wawasan pendidikan seumur hidup, wawasan pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta pada pekerjaan guru, dan sebagainya.
9.      Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja).  Dalam system pendidikan perlu adanya kejelasan hubungan antara bagian atau mekanisme kerja antara bagian dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.  Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:  diadakan perubahan pembagian tugas antara seksi di kantor departemen pendidikan dan mekanisme kerja antara seksi, diperguruan tinggi diadakan perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
10.  Hubungan dengan sistem yang lain.  Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam beberapa hal harus berhubungan atau bekerja sama dengan sistem yang lain.  Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya:  dalam pelaksanaan UKS bekerjasama atau berhubungan dengan Depkes, dan sebagainya.
11.  Strategi.  Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.  Secara kronologis biasanya menggunakan pola urutan sebagai berikut:
a.       Desain.  Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan observasi atau hasil penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
b.      Kesadaran dan perhatian.  Suatu potensi yang sangat menunjang berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran inovasi (baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi.  Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang inovasi.
c.       Evaluasi.  Para sasaran evaluasi mengadakan penilaian terhadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang kemungkinan dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaan, dan sebagainya.
d.      Percobaan.  Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai baik itu dapat diterapkan seperti yang diterapkan.  Jika ternyata berhasil maka inovasi akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai strategi inovasi yang telah direncanakan.
2.      Tipe inovasi
Terdapat  5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
a.       Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor, dsb;
b.      Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya;
c.       Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi;
d.      Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;
e.       Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.
Inovasi karakteristiknya ditentukan oleh pasar dan bisnis. Inovasi yang mengikuti kondisi, memungkinkan pasar dapat dijalankan seperti biasanya. Inovasi yang terpisah, dapat mengubah pasar atau produk contohnya penemuan barang murah, tiket pesawat murah. Inovasi inkrementasi (penambah) muncul karena berlangsungnya evolusi dalam berpikir inovasi, penggunaan teknologi yang memperbesar peluang keberhasilan dan mengurangi produk yang tidak sempurna. Inovasi radikal, mengubah proses manual menjadi proses berbasis teknologi keseluruhannya.
3.      Sumber inovasi
Terdapat dua sumber utama inovasi , yaitu: Secara tradisional, sumbernya adalah inovasi fabrikasi. Hal tersebut karena agen (orang atau bisnis) berinovasi untuk menjual hasil inovasinya. Inovasi pengguna; hal tersebut dimana agen (orang atau bisnis) mengembangkan inovasi sendiri (pribadi atau di rumahnya sendiri), hal itu dilakukan karena produk yang dipakainya tidak memenuhi apa yang dibutuhkannya.
4.      Tujuan Inovasi
Tujuan utama inovasi adalah: meningkatkan kualitas; menciptakan pasar baru; memperluas jangkauan produk; mengurangi biaya tenaga kerja; meningkatkan proses produksi; mengurangi bahan baku; mengurangi kerusakan lingkungan; mengganti produk atau pelayanan; mengurangi konsumsi energi; menyesuaikan diri dengan undang-undang;
5.      Kegagalan Inovasi
Hasil survey menunjukkan, bahwa dari 3000 ide tentang sebuah produk, hanya satu yang sukses di pasaran. Kegagalan inovasi mengakibatkan hilangnya sejumlah nilai investasi, menurunkan moral pekerja, meningkatkan sikap sinis, atau penolakan produk serupa dimana datang. Padahal produk yang gagal seringkali memiliki potensi sebagai ide yang baik, penolakan terjadi karena kurangnya modal, keahlian yang kurang, atau produk tidak sesuai kebutuhan pasar. Kegagalan harus diidentifikasi dan diseleksi ketika proses berlangsung. Penyeleksian dini memungkinkan kita dapat menghindari uji coba ide yang tidak cocok dengan bahan baku, sehingga dapat menghemat biaya produksi.
Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi, dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu: definisi tujuan yang buruk-buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan; buruknya partisipasi anggota tim; buruknya pengawasan produk; buruknya komunikasi dan akses informasi.
6.      Siklus Inovasi
Siklus inovasi berlangsung seperti kurva difusi dimana pada tahap awal, tumbuh relatif lambat, ketika kemudian pelanggan merespon produk tersebut sebagai sebuah kebutuhan maka pertumbuhan produk meningkat secara eksponensial. Pertumbuhan produk akan terus meningkat bila dilakukan inkrenetori inovasi atau mengubah produk. Di akhir kurva pergerakannya melambat kembali dan cenderung menurun.
Perusahaan yang inovatif akan bekerja dengan cara inovasi baru, yang menggantikan cara lama untuk mempertahankan tumbuhnya kurva melalui pembaharuan teknologi, bila teknologi tidak dilakukan pembaharuan pertumbuhan akan cenderung stagnan atau bahkan menurun.

Sumber:


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot