Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development
Komponen dalam jaringan wireless

Yogi Iskandar

8/24/2016

Komponen – komponen yang digunakan dalam membangun jaringan wireless diataranya adalah komputer device, base station dan wireless ...

Komponen dalam jaringan wireless




Komponen – komponen yang digunakan dalam membangun jaringan wireless diataranya adalah komputer device, base station dan wireless infrastruktur. Komputer device merupakan perngkat – perangkat yang berada di end system jaringan wireless, PC dapat berfungsi sebagai komputer device bila dalam pc tersebut terpasang NIC wireless. Setiap wireless NIC dapat berkomunikasi sesuai dengan standarisasi dari NIC tersebut. Bila NIC menggunakan standarisasi 802.11 b maka NIC tersebut dapat digunakan / dapat berkomunikasi dengan device yang mempunyai standar yang sama yaitu 802.11 b. Base station merupakan perangkat yang menghubungkan komputer device dengan jaringan kabel, contohnya adalah accespoint, wireless router atau gateway.
Access point berfungsi seperti hub / switch yang menghubungkan banyak client dalam satu jaringan.


Infrastruktur wireless menghungkan pengguna dengan end system seperti PDA dan mobile device lainya. Komponen utama dalam jaringan WLAN :
1.       Network Adapter bisa berupa NIC wireless, external USB atau external PC Card (NIC)
2.       Wireless router berfungsi sebagai mengirimkan paket antara jarigan
3.       Wireless Repeater, sebuah device yang mengirim dan menerima sinyal untuk satu juan utama yaitu memperluas jangkauan. Repeater merupakan salah satu cara untuk memperluas jangkauan wireless atau memperkuat sinyal.
4.       Antenna, merupakan perngkat yang digunakan untuk menaikkan nilai gain dari suatu perangkat wireless

Jenis-jenis Antena pada Wireless 

  • Pengertian AntenaAntena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
    1. Directional
    2. Omni Directional
  • Fungsi Antena
Antena berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
  • Jenis-jenis Antena
1.      Antena Omnidirectional
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
2.      Antena GridAntena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3.      Antena Parabolik
§  Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
§  Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Kelebihan antenna parabola :
§   Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
§   Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
§   Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
§   Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna :
§  Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5. 
§  Membutuhkan lebih banyak LNBF.
§  Channel yang diterima lebih sedikit.
4.      Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km.
Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Kebutuhan dan perancangan jaringan Wi-Fi
·         Berikut merupakan poin-poin penting yang dapat diperhatikan dalam mendefinisikan konsep jaringan wireless
a.       Alokasi dana (budget)
Merupakan elemen terpenting, kebutuhan akan jaringan wireless dan perangkatnya akan disesuaikan dan diatur sesuai dengan dana yang tersedia. Sebagai gambaran, perangkat dengan protokol 802.11a masih mahal dibandingkan dengan 802.11g, sedangkan perangkat 802.11b mungkin lebih mahal dibandingkan 802.11g karena produknya sudah mulai diskontinyu. Melakukan studi kelayakan sebelum melakukan implementasi dapat membantu mengoptimalkan budget.

b.      Cakupan jaringan
Penentuan cakupan jaringan akan mempengaruhi jenis dan jumlah perangkat yang akan digunakan. Cakupan jarak dari jaringan dapat dipengaruhi oleh keberadaan tembok atau partisi, keberadaan perangkat 802.11 yang lain, keberadaan perangkat yang menghasilkan interferensi frekuensi. Karena jarak dari perangkat 802.11a/b/g tanpa perangkat tambahan tidak jauh berbeda (sekitar 30-40m indoor dan 100m outdoor), maka bila implementasi akan dilakukan pada jarak yang lebih jauh harus digunakan AP dalam mode bridge atau dalam mode ESS (Extended Service Set).

c.   Jumlah klien
Faktor ini akan mempengaruhi jumlah AP yang akan digunakan, karena setiap AP memiliki kapasitas maksimum klien yang dapat dilayani dalam satu waktu. Umumnya AP hanya dapat melayani belasan hingga 40 klien, hal ini bisa diketahui dari spesifikasi teknis perangkat AP.
d. Keamanan
Umumnya perangkat AP memiliki fitur WEP dan atau WPA terintegrasi untuk mengamankan jaringan. Namun kadang hal ini tidak cukup baik, apalagi untuk implementasi pada level korporat, maka dapat digunakan perangkat wireless router. Umumnya perangkat AP sekarang telah mencakup wireless router, namun masih ada yang belum sehingga perlu dicermati lebih seksama dalam memilih perangkat yang akan digunakan. Dari sudut pandang biaya, harga perangkat AP dedicated (hanya berfungsi sebagai AP saja) dibandingkan dengan perangkat AP yang terintegrasi dengan wireless router, tidak terpaut jauh.

e. Koneksi ke jaringan wired atau internet
Apabila konektifitas ini belum tersedia, maka pengadaan untuk perangkat seperti modem, switch atau router perlu dipertimbangkan dalam implementasi.
f. Perangkat yang telah tersedia
Perlu diperhatikan ketersediaan interface pada perangkat yang sudah ada (seperti PC, notebook, PDA) untuk mempersiapkan tipe WNA yang akan dipasang. Contohnya pada umumnya notebook telah dilengkapi
dengan perangkat Wi-Fi yang telah terintegrasi pada prosesornya, sehingga dapat langsung digunakan dalam konfigurasi Adhoc atau Infrastruktur (bila telah tersedia perangkat AP). Contoh dari hal ini
salah satunya adalah notebook yang menggunakan prosesor Intel Centrino.


Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot