Dari hasil p erhitungan anadlisis
deskripsi Kompetensi Guru pada SMK Al- Ihya Selajambe mencapai 76% dari
kriteria yang ditetapkan. Nilai 76% berada pada interval 68% - 100% interval
tersebut menunjukan bahwa kompentensi guru SMK Al- Ihya Selajambe Kuningan
memiliki kompetensi yang tinggi. Jika merujuk pada data guru bahwa 99% guru SMK
Al- Ihya Selajambe lulusan perguruan tinggi, bahkan dalam data tersebut
terdapat beberapa guru lulusan S2. Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa
latar belakang pendidikan memiliki pengaruh pada kompetensi guru. Dengan
demikian latar belakang pendidikan pada guru. Merupakan hal yang penting dalam
penyelenggaraan pendidikan, sehingga hal ini harus menjadi fokus perhatian oleh
penyelenggara pendidikan.
Kompetensi merupakan ide- ide
yang berkaitan suatu komitmen guru yang berlandaskan pada keterampilan,
pengetahuan, akademik, dan profesionalisme.
Dengan demikian kompetensi guru dapat tercermin dalam pelaksanaan tugas- tugas
yang ditandai dengan keahlian dan materi maupun metode,s elain dari itu
ditunjukan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya
terhadap dunia pendidikan dan keguruan.
Hal ini juga tidak jauh dengan guru yang ada
di SMK Al- Ihya Selajambe. Jika merujuk dari hasil perhitungan deskriptif di
atas bahwa guru SMK Al- Ihya Selajambe memiliki kompetensi yang baik. Meskipun
guru SMK Al- Ihya Selajambe berada di daerah hal ini tidak menjadi hambatan
untuk menjadi guru yang memiliki kompetensi tinggi.
Melalui perhitungan
deskriptif motivasi guru mendapatkan hasil sebesar 79%. Jika merujuk pada
kriterium 79% berada pada interval 68% - 100%. Dengan demikian prosentase menunjukan bahwa
Motivasi Guru pada SMK Al- Ihya Selajambe tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa
guru- guru yang ada di SMK Al- Ihya Selajambe memiliki motivasi yang tinggi.
Dari hasil perhitungan antara
kompetensi dan motivasi guru. Bahwa
perhitungan prentase motivasi guru lebih tinggi dibandingkan dengan kompetensi
guru. Hal ini menunjukan bahwa motivasi guru memiliki nilai lebih dibandingkan
kompetensi guru.
Jika dianalisis secara
logika, bahwa guru yang memiliki motivasi tinggi secara tidak langsung akan
meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dalam
pendidikan bahwa motivasi hendaknya dimiliki oleh guru agar sistem pendidikan
dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan
sumber daya manusia.
Guru yang memiliki motivasi
tinggi, selain mampu meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Guru tersebut juga
akan memiliki ide- ide dan inovasi tertentu untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran
sehingga guru akan melaksakan kegiatan pembelajaran dengan cara- cara dan
metode pembejaran yang terbarukan. Dengan demikian, seorang guru hendaknya
mampu menjaga motivasinya agar pembelajaran yang dilaksanakan selalu terlaksana
dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis
deskripsi diproleh 76%. Jika merujuk pada kriterium 79% berada pada interval
68% - 100%. Dengan demikian hasil
perhitungan tersebut menunjukan bahwa prestasi akademik siswa pada SMK Al- Ihya Selajambe tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa siswa yang ada di SMK Al- Ihya Selajambe memiliki motivasi
yang tinggi.
Dari hasil perhitungan
kompetensi dan motivasi guru yang bahwa nilai perhitungan kedua variabel
tersebut memiliki nilai tinggi hal ini membuktikan bahwa kompetensi dan
motivasi guru memiliki kontribusi yang tinggi terhadap peningkatan prestasi
akademik siswa. Meskipun demikian hasil perhitungan deskripsi mencapai nilai
76% artinya dari sekala 100% masih tersisa 24%. Dengan demikian, bahwa prestasi
akademik siswa tidak mutlak dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi guru. Dengan kata lain bahwa prestasi
akademik siswa juga dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal siswa itu
sendiri.
Kondisi internal artinya
bahwa prestasi akademik siswa dipengaruhi oleh keadaan siswa itu sendiri.
Selain dari kondisi internal, bahwa prestasi akademik siswa juga dipengaruhi
oleh kondisi eksternal siswa itu sendiri. Kondisi eksternal yang mempengaruhi
prestasi akademiki siswa guru dan orang tua serta teman- teman sebayanya.
Oleh karena sudah selayaknya dalam melakukan peran
pendidikan sebaiknya dilakukan oleh bersama antara guru (pihak sekolah), orang
tua (pihak keluaraga) dan teman- teman siswa dan masyarakat (lingkungan). Jika
ketiga elemen tersebut bekerja sama untuk melakukan pendidikan kepada peserta
didik maka peserta didik tersebut akan memiliki prestasi akademik yang baik.
Sehingga ketecapaian dalam pendidikan akan lebih maksimal.
Perhitungan
koefisien korelasi mendapatkan hasil perhitungan sebesar 0,584. 0,584 berada pada
interval koefisien korelasi 0,40
- 0,599.
Terdapat hubungan antara kompetensi terhadap prestasi akadmeik siswa di SMK Al-
Ihya Selajambe. Meskipun pada tabel kontinum tergambar bahwa sumbangsih
kompetensi guru terhadap prestasi akademik siswa hanya berada pada kontinum
sedang.
Hal
ini, menunjukan bahwa selain kompetensi terdapat sumbangsih faktor lain yang
mempengaruhi prestasi akademik siswa. Salah satunya motivasi guru. Hal ini
sesuai dengan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan hasil perhitungan sebesar 0,668. 0,668 berad pada interval
koefisien korelasi 0,60
- 0,799.
Hal ini menunjukan hubungan antara motivasi guru dengan prestasi akademik siswa
memiliki tingkat hubungan yang kuat.
Jadi
selain kompetensi, bahwa motivasi guru juga memiliki hubungan yang kuat dengan
prestasi akademik siswa. Jika dibandingkan berdasarkan hasil perhitungan bahwa
perhitungan motivasi guru lebih besar dibandingkan dengan kompetensi guru. Peran
motivasi guru lebih tinggi dibandingkan dengan kompetensi. Dengan demikian jika
guru memiliki motivasi tinggi, maka akan berefek pada motivasi siswa untuk
melakukan pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang tinggi akan berpengaruh
pula pada prestasi akademik siswa mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Perhitungan
koefisien korelasi kompetensi guru dan motivasi guru terhadap prestasi akademik
siswa mendapatkan hasil perhitungan sebesar 0,869. Nilai tersebut berada pada
interval koefisien korelasi 0,80
- 1,000.
Interval tersebut menunjukan bahwa jika guru memiliki kompetensi dan motivasi
tinggi. Hal tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap prestasi
akademik siswa.
Sudah
syogyanya bahwa seorang guru harus terus menerus meningkatkan kompetensi dan
menjaga motivasinya agar pembelajaran yang dilaksanakan memiliki kualitas yang
optimum. Sehingga pembelajaran yang dihasilkan oleh guru akan mendapatkan hasil
yang baik sesuai dengan harapan pendidikan.
Hasil
perhitungan, persamaan regresi mendapatkan nilai sebesar -0,6223 untuk
kompetensi guru dan 902,00 untuk motivasi guru dengan konstanta 11,266 hal
tersebut menunjukkan fungsi peningkatan (positif). Jika terjadi perubahan 1
point pada kompetensi guru dan motivasi guru maka akan diikuti peningkatan prestasi
akademik siswa sebesar -0,6223 untuk kompetensi guru dan 902,00 untuk motivasi
guru dengan konstanta 11,266. Dengan demikian dapat diartikan bahwa meningkatnya
prestasi akademik siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru dan motivasi guru.
Persamaan
regresi tersebut menunjukan bahwa, perubahan yang terjadi pada peserta didik
dipengaruhi oleh guru. Seperti yang diungkapkan di atas bahwa dari setiap
perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan tersebut bergantung pada, guru itu
sendiri. Untuk itu, seorang guru
hendaknya memiliki prilaku, motivasi dan kompetensi yang baik. Hal ini karena,
setiap gerak- gerik guru akan dinilai dan ditiru oleh siswa.
Perhitungan regresi signifikan variabel kompetensi guru terhadap prestasi akademik siswa,
didapatkan hasil perhitungan sebesar 0,129. (0,129) ≥ (0,127), maka dapat
diartikan terdapat pengaruh signifikan antara
kompetensi guru terhadap prestasi akademik siswa. Nilai signifikasi, tersebut
menunjukan bahwa guru memberikan pengaruh terhadap prestasi akademik siswa.
Setiap kali, guru melakukan pembelajaran. Maka akan membangun mainset baru, hal
ini diartikan bahwa guru sebaiknya mempersiapkan materi pembelajaran seoptimal
mungkin agar penyelenggaraan pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik
pula.
Perhitungan regresi signifikan variabel motivasi guru terhadap prestasi akademik siswa,
didapatkan hasil perhitungan sebesar 0,254, pada tabel kontinum (0,254) ≥ (0,127) maka dengan
demikian terdapat pengaruh signifikan motivasi
guru terhadap prestasi akademik siswa.
Hal
ini menunjukan bahwa motivasi guru merupakan hal yang penting. Jika guru
memiliki motivasi tinggi, secara tidak langsung akan memberikan pengaruh pada
motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Seperti halnya, jika seekor ular
akan berbelok kekanan maka badana ular belok kekanan. Hal ini tidak berbeda
jauh dengan pembelajaran. Siswa akan memiliki motivasi dalam belajar, jika guru
yang memimpin pembelajaran memiliki semangat atau motivasi yang tinggi.
Berdasarkan
perhitungan koefisien determinasi kompetensi guru dan motivasi guru terhadap
prestasi akademik siswa sebesar 57%. Hal ini berarti 57% prestasi akademik
siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru dan motivasi guru, sisanya 43%
dipengaruhi oleh faktor lain. Jika merujuk pada hal tersebut dapat diartikan
bahwa guru memiliki peran yang sangat tinggi sebesar 57%. Hal ini menunjukan
bahwa, guru memiliki pengaruh yang besar dalam keberhasil pendidikan. Untuk
itu, seorang guru tidak cukup melakukan kegiatan belajar hanya dengan
mengandalkan pembelajaran yang dilaksanakan pada saat sedang melaksanakan
perkuliahan. Namun, kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru harus
dilaksanakan setiap waktu. Hal ini tentunya sabagai salah satu upaya untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Disisi
lain, bahwa masih ada 43% pembelajaran dipengaruhi oleh faktor. Faktor tersebut
bisa dimungkinkan oleh sarana prasaran, lingkungan belajar, keadaan keluarga,
gaya kepemimpinan kepala sekolah dan faktor lainya. Hal ini berarti seorang
guru harus memahami dan mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk meminimalisir
kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan
hasil perhitungan hipotesis dengan perhitungan yang menggunakan uji t didapatkan
hasil perhitungan sebesar 14,511, hasil perhitungan tersebut diinterprestasikan
pada ttabel dengan taraf signifikansi 10% dan dk (n-2) = 70-2 = 68,
bernilai 2,660. Hal tersebut menggambarkan 14,511 ≥ 2,660, diartikan bahwa
korelasi signifikan, maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kompetensi
guru dan motivasi guru terhadap prestasi akademik siswa. Dari segi lain dapat
dilihat nilai perbandingan antara t hitung dengan t tabel memiliki selisih yang
sangat tinggi yakni sebesar 11,851. Ini artinya bahwa peran guru merupakan hal
yang teramat penting.
Dengan
demikian sebaiknya sekolah harus memiliki strategi tertentu untuk menjaga
kompetensi dan motivasi guru agar guru yang ada dalam di lingkungan sekolah
tersebut secara terus menerus mampu menjaga kompetensi yang dimiliki serta
mampu meningkatkan kompetensi yang telah dimiliki oleh guru tersebut. Selain
dari kompetensi guru, sekolah juga harus mampu menjaga motivasi guru.
Hal
ini mengartikan bahwa kepala sekolah sebagai pemutus dalam kebijakan hendaknya
memiliki arah berfikir yang signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan
melalui peningkatan sumber daya pendidikan. Artinya manajemen di lingkungan
sekolah harus benar- benar teraarah dan tepat guna sehingga sekolah mampu
meminimalisir kesalahan dan kemungkinan terburuk dalam penyelenggaraan
pendidikan.