Iklan_1

Education & Financial Konsulting

Education & Financial Konsulting
Education & Financial Konsulting

Agrobisnis & Pariwisata

Agrobisnis & Pariwisata
Agrobisnis & Pariwisata

Digital & Network Development

Digital & Network Development
Digital & Network Development

Deskripsi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dengan Mutu Lulusan Study Pada SMA Negeri Cimaragas



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang amat penting dalam membangun sumber daya manusia. Melalui pendidikan yang memadai selain dari sumber daya manusia yang dapat terbangun dengan baik juga akan mengarah pada peningkatan sistem ekonomi pada wilayah tertentu. Jika pada suatu wilayah tertentu terdapat lembaga pendidikan maka tidak sedikit masyarakat akan membuka usaha dimulai dari kantin, kosan dan lain sebagainya.
Dengan demikian keberadaan pendidikan merupakan hal yang penting. Selain dari melalui adanya lembaga pendidikan dapat membangun sistem ekonomi, bahwa pendidikan memiliki tindakan khusus dalam membangun sumber daya manusia. Jika sumber daya manusia dapat terbangun dengan baik, maka akan mengarah pada pengembangan pola pikir manusia sehingga akan berdampak pada cara berpikir manusia. Melalui cara-cara berpikir yang terpola oleh pendidikan akan berpengaruh pada struktur dan pola kehidupan manusia di daerah tersebut.
Oleh karena itu, dalam membangun pendidikan bermutu hendaknya sekolah mengarah pada penjaminan mutu pendidikan Pendidikan yang bermutu, dalam arti menghasilkan lulusan sesuai dengan harapan masyarakat, bain dalam kualitas pribadi, moral, pengetahuan maupun kompetensi kerja menjadi syarat mutlak dalam kehidupan masyarakat global yang terus berkembang saat ini dan yang akan datang. Dalam merealisasikan pendidikan yang bermutu, dituntut penerapan program, mutu yang berfokus pada upaya-upaya penyempurnaan mutu seluruh komponen dan kegiatan pendidikan.
Manajemen total dapat digunakan sebagai alat untuk membentuk ikatan antara sekolah, dunia bisnis, dan pemerintah. Ikatan tersebut akan memungkinkan para professional di sekolah atau daerah dilengkapi dengan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam pengembangan program mutu. Manajemen mutu total merupakan aspek utama dari manajemen total. MMT merupakan metodologi yang mempermudah mengelolah perubahan, membentuk infrastruktur yang lebih fleksibel, cepat merespon pada tuntutan perubahan masyarakat.
Visi MMT dipusatkan pada menemukan kebutuhan para pengguna lulusan (customer), persiapan melibatkan masyarakat secara menyeluruh dalam program peningkatan mutu, system dukungan yang memungkinkan guru, staf administrasi dan siswa dalam mengelolah perubahan dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan dengan tujuan agar produk sekolah menuju arah yang lebih baik.
Prinsip-prinsip sekolah dengan MMT:
1.      Berfokus pada customer
2.      Keterlibatan menyeluruh
3.      Pengukuran
4.      Pendidikan sebagai system
5.      Perbaikan yang berkelanjutan
B.     Rumusan Masalah  
Adapun Rumusana Masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana Penjaminan Mutu Pendidikan
2.      Bagaimana Mutu Lulusan
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penjaminan Mutu Pendidikan
2.      Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penjaminan mutu pendidikan
3.      Untuk mengetahui bagaimana mutu lulusan
D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berkut:
1.      Dapat memenuhi tugas mata kuliah Penjaminan Mutu Pendidikan
2.      Dapat mengetahui dengan jelas mengenai penjaminan mutu pendidikan
3.      Dapat mengetahui dengan jelas mengenai mutu lulusan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Dalam sekolah mutu, standar mutu ditetapkan untuk setiap rangkaian kerja didalam keseluruhan proses kerja, bila pekerja mencapai standart mutu untuk masing-masing rangkaian kerja, hasil akhirnya adalah sebuah produk bermutu. Saat membicarakan perbaikan mutu pendidikan, sering kali yang dibicarakan adalah perbaikan peringkat kenaikan kelas atau nilai rapor. Dalam sekolah yang bertepi seperti itu, tanggung jawab perbaikan mutu pendidikan lebih banyak ada pada guru. Secara umum para guru terfkus hany pada aspek pendidikan seorang siswa : membantu siswa belajar dan mendapatkan pengetahuan. Bila mutu dimulai sebagai proyek terisolasi di sekolah atau ruang kelas,  dan hal tersebut hamper mempengaruhi keseluruhan mutu pendidikan (Jerome S Arcaro, 2005: 75-76).
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Walupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh dengan teka-teki. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan melakukan apa saja untuk bias mendapatkan mutu, terutama jika mutu tersebut sudah menjadi kebiasaan kita. Namun, ironisnya kita hanya bisa menyadari keberadaan mutu tersebu saat mutu hilang. Satu hal yang bias kita yakini adalah mutu merupakan suatu hal yang mebedakan antara yang baik dan yang sebaliknya. Bertolak dari kenyatan tersebut, mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan (Edward Sallis, 2006: 29-30).

B.     PERMASALAHAN MUTU PENDIDIKAN.
Program mutu sebenarnya berasal dari dunia bisnis. Dalam dunia bisnis, baik yang bersifat produksi maupun jasa, program mutu merupakan program utama sebab kelanggengan dari kemajuan usaha sangat ditentukan oleh mutu sesuai dengan permintaan dan tuntutan pengguna. Permintaan dan tuntutan pengguna terhadap produk dan jasa layanan terus berubah dan berkembang sejalan dengan hal itu, mutu produk dan jasa layanan yang diberikan harus selalu di tingkatkan. Dewasa ini, mutu bukan hanya menjadi masalah dan kepedulian dalam bidang bisnis, melainkan juga dalam bidang-bidang lainnya, seperti pemerintahan, layanan social, pendidikan, bahkan bidang keamanan dan ketertiban sekalipun.
Banyak masalah mutu dihadapi dalam dunia pendidikan, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran bimbingan dan latihan guru, serta profesionalisme dan kinerja guru. Mutu-mut tersebut terkait dengan mutu manajerial para pimpinan pendidikan, media, sumber belajar, alat dan bahan latihan, iklim sekolah, lingkungan pendidikan, serta dukungan dari pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Semua kelamahan mutu dari komponen-komponen pendidikan tersebut berujungh pada rendahnya mutu lulusan.
Mutu lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti lulusan tidan bisa melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan studinya pada jenjang yang lenih tinggi, tidak dapat bekerja atau tidak di terima di dunia kerja, diterima bekerja tapi tidak berprestasi, tidak mengikuti perkembangan masyarakat, dan tidak produktif akan menjadi beban masyrakat, menamabh biaya kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, serta memungkikan menjadi wara yang tersisih dari masyarakat (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 8).

C.    DASAR-DASAR PROGRAM MUTU PENDIDIKAN
       Untuk melaksanakan  program mutu diperlakukan beberapa dasar yang kuat, yaitu sebagai berikut :
1.      Komitmen Pada Perubahan pemimpin atau kelompok yang ingin menerapkan program mutu harus memiliki komitmen atau tekad untuk berubah. Pada intinya, peningkatan mutu adalah melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih berbobot.
2.      Pemahanan Yang Jelas Tentang Kondisi Yang Ada banyak kegagalan dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu seelum sesuatu itu jelas
3.      Mempunyai Visi Yang Jelas Terhadap Masa Depan. Hendaknya, perubahan yang akan dilakukan berdasarkan visi tentang perkembangan, tantangan, kebutuhan, masalah, dan peluang yang akan dihadapi pada masa yang akan datang. Visi dapat menjadi pedoman yang akan membimbing tim dalam perjalanan pelaksanaan program mutu.
4.      Mempunyai Rencana Yang Jelas. Mengacu pada visi, sebuah tim menyusun rencana dengan jelas. Rencana menjadi pegangan dalam proses pelaksanaan program mutu. Rencana harus selalu di up-datesesuia dengan perubahan. Tidak ada program mutu yang terhenti (stagna) dan tidak ada dua program yang identik karena program mutu selalu berdasarkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan. Program mutu merefleksikan lingkungan pendidikan dimana pun ia berada (Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 8-9).
D.    PRINSIP-PRINSIP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
         Mutu merupakan topic penting dalam diskusi tentang pendidikan sekarang ini. Dalam diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda mengenai mutu sebanyak jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja sama guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya yang di butuhkan unuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depan.
         Adapun prinsip-prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan program mutu pendidikan di antaranya sebagai berikut :
1.      Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan professional dalam bidang pendidikan. Manajemen mutu pendidikan merupakan alat yang dapat digunakan oleh para professional pendidikan dalam memperbaiki sistem pendidikan bangsa kita.
2.      Kesulitan yang dihadapi para professional pendidikan adalah ketidak mampuan mereka dalam menghadapi “kegagalan sistem” yang mencegah mereka dari pengembangan atau penerapan cara atau proses baru untuk memperbaiki mutu pendidikan yang ada.
3.      Peningkatan mutu pendidikan harus melakukan loncatan-loncatan. Norma dan kepercayaan lama harus diubah. Sekolah harus belajar bekerja sama dengan sumber-sumber yang terbatas. Para professional pendidikan harus membantu para siswa dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan guna bersaing di dunia global.
4.      Mutu pendidikan dapat diperbaiki jika administrator, guru, staf, pengawas dan pimpinan kantor Diknas mengembangkan sikap yang terpusat pada kepemimpinan,team work, kerja sama, akuntabilitas, dan rekognisi.
5.      Kunci utama peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen pada perubahan. Jika semua guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen pada perubahan, pimpinan dapat dengan mudah mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas dan kualitas layanan pendidikan. Guru akan menggunakan pendekatan yang baru atau model-model mengajar, membimbing dan melatih dalam membantu perkembangan siswa. Demikian juga staf administrasi, ia akan menggunakan proses baru dalam menyusun biaya, menyelesaikan masalah, dan mengembangkan program baru.
E.     JAMINAN MUTU PENDIDIKAN
         Jaminan mutu adalah sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Tujuannya, dalam istilah Philip B. Crosby, adalah menciptakan produk tanpa cacat (zero defects). Jaminan mutu adalah pemenuhan spesifikasi produk secara konsisten atau menghasilkan produk yang selalu baik sejak awal (right first time every time). Mutu barang atau jasa yang baik dijamin oleh system, yang dikenal sebagai system jaminan mutu, yang memposisikan secara tepat bagaimana produksi seharusnya berperan sesuai dengan standart. Standart-standart mutu diatur poleh produser-produser yang ada dalam system jaminan mutu (Edward Sallis, 2006: 58)..
Mutu (Kualitas) pendidikan bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, dia merupakan hasil dari suatu proses pendidikan, jika suatu proses pendidikan berjalan baik, efektif dan efisien, maka terbuka peluang yang sangat besar memperoleh hasil pendidikan yang bermutu. Mutu pendidikan mempunyai kontinum dari rendah ke tinggi sehingga berkedudukan sebagai suatu variabel, dalam konteks pendidikan sebagai suatu sistem, variabel kualitas pendidikan dapat dipandang sebagai variabel terikat yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kepemimpinan, iklim organisasi, kualifikasi guru, anggaran, kecukupan fasilitas belajar dan sebagainya. Edward Salis (2006 : 30-31) menyatakan :
“ada banyak sumber mutu dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang bagus, guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan, dorongan orang tua, bisnis dan komunitas lokal, sumberdaya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir, kepemimpinan yang baik dan efektif, perhatian terhadap pelajar an anak didik, kurikulum yeng memadai, atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut”
pernyataan di atas menunjukan banyaknya sumber mutu dalam bidang pendidikan, sumber ini dapat dipandang sebagai faktor pembentuk dari suatu kualitas pendidikan, atau faktor yang mempengaruhi kualitas/mutu pendidikan. Dalam hubungan dengan faktor berpengaruh pada kualitas pendidikan, hasil studi Heyman dan Loxley tahun 1989 (Mintarsih Danumihardja 2004 : 6) menyatakan bahwa factor guru, waktu belajar, manajemen sekolah, sarana fisik dan biaya pendidikan memberikan kontribusi yang berarti terhadap prestasi belajar siswa. Hasil Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan dana untuk penyelenggaraan proses pendidikan di sekolah menjadi salah satu factor penting untuk dapat memenuhi kualitas dan prestasi belajar, dimana kualitas dan prestasi belajar pada dasarnya mengagambarkan kualitas pendidikan.
Sementara itu Nanang Fatah (2000 : 90) mengemukakan upaya peningkatan mutu dan perluasan pendidikan membutuhkan sekurang-kurangnya tiga factor utama yaitu (1) Kecukupan sumber-sumber pendidikan dalam arti kualitas tenaga kependidikan, biaya dan sarana belajar; (2) Mutu proses belajar mengajar yang mendorong siswa belajar efektif; dan (3) Mutu keluaran dalam bentuk pengetahuan, sikap ketrampilan, dan nilai-nilai. Jadi kecukupan sumber, mutu proses belajar mengajar, dan mutu keluaran akan dapat terpenuhi jika dukungan biaya yang dibutuhkan dan tenaga professional kependidikan dapat disediakan di sekolah, dan semua ini tentu saja memerlukan sumberdaya pendidikan termasuk biaya.
         ada dua pertanyaan fundamental yang perlu di ungkapkan ketika kita berusaha memahami  mutu. Yang pertama adalah, apa produknya? Dan kedua adalah siapakah pelanggannya? Apa produk dari pendidikan? Ada beberapa perbedaan pendapat tentang ini. Pelajar atau peserta didik seringkali di anggap sebagai produk dari pendidikan. Dalam pendidikan kita sering mengatakan seolah-olah pelajar adalah hasil dari pendidikan, khusunya dengan merujuk pada penerapan disiplin dan cara bersikap di institusi-institusi tertentu.
F.     Penjaminan Mutu Pendidikan dan Lulus SMA Negeri Cimaragas
Langkah- langkah dalam melakukan penjaminan mutu pendidikan adalah dengan melakukan penilaian berikut adalah penilaian yang dilakukan dalam penjaminan mutu lulusan:
LEMBAR PERHITUNGAN PENILAIAN INDIVIDU GURU










1
Nama Guru
:







2
NIP.
:







3
Pangkat
:







4
Gol/ruang
:







5
Jabatan Guru
: Pertama / Muda / Madya / Utama  *)




6
Mengampu Mapel/BK
:







7
Jml Jam TtpMka/Mgu
:
(untuk Guru Mata Pelajaran)




8
Jml siswa yg diampu
:
(untuk Guru BK)





9
Tugas Tambahan
: Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah ………………………….
*)


  Kepala Perpustakaan / Kepala Laboratorium IPA

*)


  Kepala Laboratorium Fisika / Biologi / Kimia


*)


  Kepala bengkel ……………………………………………………….
*)










No.
Kriteria
Skor




Hasil Skor
Bobot (%)
Nilai Akhir
0
25
50
75
100
1
Penilaian Kinerja Guru
Buruk
Kurang
Cukup
Baik
Amat Baik

25
0.00
2
Kualifikasi Pend dg mapel yg diampu
≤ D3
S1/D-IV tdk linear
S1/D-IV linear
≥ S2 tdk linear
≥ S2 linear

20
0.00
3
Jabatan Terakhir
-
Pertama
Muda
Madya
Utama

15
0.00
4
Pemenuhan Beban Kerja pd Sklh Induk
< 24 jp/mg
-
-
-
≥ 24 jp/mg

15
0.00
5
Sertifikat Pend dg mapel yg diampu
Tdk punya
Punya tdk linear
-
-
Punya linear

10
0.00
6
Masa kerja Guru
-
0 - 8
> 8 - 17
> 17 - 26
> 26

10
0.00
7
Tugas Tambahan
Tdk punya
-
-
-
Punya

5
0.00
JUMLAH/NILAI AKHIR:
0.00

























………………,  ………………………..





Kepala Sekolah








Selaku Penilai,






































…………………………………………..





NIP.














lamp.: Peraturan Bupati Ciamis No. 8 Tahun 2012 ttg. Penataan PNS (Guru)




























“Perhitungan Penilaian Individu Guru PNS”










No.
Kriteria
Skor




Hasil Skor
Bobot (%)
Nilai Akhir
0
25
50
75
100
1
Penilaian Kinerja Guru
Buruk
Kurang
Cukup
Baik
Amat Baik

25

2
Kualifikasi Pend dg mapel yg diampu
≤ D3
S1/D-IV tdk linear
S1/D-IV linear
≥ S2 tdk linear
≥ S2 linear

20

3
Jabatan Terakhir
-
Pertama
Muda
Madya
Utama

15

4
Pemenuhan Beban Kerja pd Sklh Induk
< 24 jp/mg
-
-
-
≥ 24 jp/mg

15

5
Sertifikat Pend dg mapel yg diampu
Tdk punya
Punya tdk linear
-
-
Punya linear

10

6
Masa kerja Guru
-
0 - 8
> 8 - 17
> 17 - 26
> 26

10

7
Tugas Tambahan
Tdk punya
-
-
-
Punya

5

JUMLAH/NILAI AKHIR:







100











Bukti Fisik Penilaian diambil dari:







No.1
 DP3 atau Hasil PKG tahun terakhir, dengan rentang nilai:





 91 s.d. 100
sebutan
Amat Baik






 76 s.d. 90
sebutan
Baik







 61 s.d. 75
sebutan
Cukup







 50 s.d. 60
sebutan
Kurang







 < 50
sebutan
Jelek






No.2
 Ijazah Tertinggi dengan SK PBM pada tahun ajaran/semester berjalan


No.3
 SK Golongan Terakhir







No.4
 SK PBM di Satuan Pangkal (Induk)  pada tahun ajaran/semester berjalan


No.5
 Sertifikat Pendidik dengan SK PBM pada tahun ajaran/semester berjalan


No.6
 SK CPNS/GBS (sejak diangkat menjadi Guru oleh Pemerintah)



No.7
 Sesuai PP.74 tahun 2008 (KS, WKS, Kepala Perpustakaan/Laboratorium)












Contoh:








“Perhitungan Penilaian Individu Guru PNS”










No.
Kriteria
Skor




Hasil Skor
Bobot (%)
Nilai Akhir
0
25
50
75
100
1
Penilaian Kinerja Guru
Buruk
Kurang
Cukup
Baik
Amat Baik
75
25
18.75
2
Kualifikasi Pend dg mapel yg diampu
≤ D3
S1/D-IV tdk linear
S1/D-IV linear
≥ S2 tdk linear
≥ S2 linear
50
20
10.00
3
Jabatan Terakhir
-
Pertama
Muda
Madya
Utama
75
15
11.25
4
Pemenuhan Beban Kerja pd Sklh Induk
< 24 jp/mg
-
-
-
≥ 24 jp/mg
100
15
15.00
5
Sertifikat Pend dg mapel yg diampu
Tdk punya
Punya tdk linear
-
-
Punya linear
100
10
10.00
6
Masa kerja Guru
-
0 - 8
> 8 - 17
> 17 - 26
> 26
50
10
5.00
7
Tugas Tambahan
Tdk punya
-
-
-
Punya
0
5
0.00
JUMLAH/NILAI AKHIR:








70.00

Selain dari penilaian langkah berikunya adalah melakukan seleksi dalam pada tenaga pengajar dengan melakukan standar kualifikasi pendidikan (daftar kualifikasi pendidikan terlampir)*


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
    Jaminan mutu adalah sebuah cara memproduksi produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Mutu merupakan topic penting dalam diskusi tentang pendidikan sekarang ini. Dalam diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda mengenai mutu sebanyak jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja sama guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya yang di butuhkan unuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depan
Penjaminan mutu pendidikan pada SMA  Negeri Cimaragas sangat baik hal ini dapat dilihat dari tenaga pengajar yang hampir rata-rata lulusana sarjana bahkan pasca sarjana. Selain dari itu melalui mutu pendidikan yang baik akan berpengaruh pada pendaftar. Jika merujuk pada hasil observasi jumlah pendaptar sangat banyak dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan SMA Negeri Cimaragas Sangat baik.

B.      Saran
Dengan pembahasan kali ini diharapkan mahasiswa mau untuk lebih meningkatkan pengetahuan mereka sehingga mampu untuk mengelola komponen-komponen sekolah dengan baik guna meningkatkan mutu pendidikam dari pada sekolah tersebut.
Dengan demikian bahwa penjaminan mutu pedidikan merupakan hal yang penting maka dari itu kepada lembaga pendidikan sebaiknya meningakatkan mutu pendidikan.











Share Post:

Yogi Iskandar


Yogi Iskandar

Yogi Iskandar

Sponsor By:

SUBSCRIBER


SUBSCRIBER

Iklan_Foot